Apa dan bagaimana cloudlinux Hosting bekerja?

Saat ini teknologi di dunia web hosting begitu cepat berganti dari satu teknologi ke teknologi yang lain. salah satu yang paling ramai diperbincangkan adalah teknologi Cloud Linux Hosting. Jagoanhosting.com adalah satu dari banyak sekali penyedia webhosting yang sudah menggunakan teknologi ini. Banyak orang yang mengatakan bahwa semua web hosting adalah sama, padahal itu merupakan pemikiran yang sangat salah. Jika pembaca mencari web hosting terbaik dengan tingkat keamanan dan dedikasi sumber daya server seperti RAM, CPU yang lebih baik serta berdedikasi atau memberikan garansi yang pasti. Maka, web hosting yang pembaca perlukan adalah web hosting yang menggunakan sistem operasi cloudlinux atau yang biasa dikenal dengan cloud linux hosting.

Kenapa bisa demikian?

Jawabannya, bisa pembaca pelajari melalui artikel  berikut ini.

Mungkin pembaca sering mendengar sistem operasi cloudlinux, atau baru pertama kali mengenal istilah ini melalui artikel ini. Apapun jawabannya, hal yang perlu kita pahami mengenai cloudlinux ini adalah sistem operasi komputer yang dikhususkan, dirancang dan masih terus dikembangkan untuk dipergunakan sebagai sistem operasi atau operating sistem web hosting.

Sistem operasi cloudlinux bukanlah sesuatu barang yang €˜abal-abal€™, €˜aspal€™, masih eksperimen, murahan maupun tidak berhasil atau tidak bekerja dengan baik. Sistem operasi ini telah terbukti dan banyak direkomendasikan oleh penyedia web hosting kelas dunia, sampai €“ sampai cpanel pun merekomendasikan sistem operasi ini untuk dipergunakan bersamaan dengan control panelnya. Dengan cloudlinux penyedia web hosting antara lain dapat:

Membatasi resource per akunnya sehingga tidak membuat suatu akun dapat menggunakan semua resorcenya yang mengakibatkan terjadinya down pada server tersebut.
Memisahkan home root tiap €“ tiap akun, memisahkan tiap akun ini dapat meningkatkan faktor keamanan, dimana biasanya hacker menggunakan perintah fopen PHP untuk mengganti file pada akun lain. Namun, dengan cloudlinux, UID masing €“ masing user dibatasi sehingga tiap €“ tiap akun tidak dapat melihat home root user lain
Pembatasan penggunaan MySQL ,penggunaan MySQL salah satu pertimbangan dalam penyediaan server, karena pada situs €“ situs yang populer, load MySQL yang terlalu tinggi bisa menyebabkan server down karena banyaknya permintaan penggunaan MySQL.
Perlindungan terhadap serangan symlinks.
PHP Selector, dimana user dapat memilih sendiri versi PHP yang digunakan.
Yang pertama €“ tama perlu dicatat dari sistem operasi cloudlinux web hosting adalah bahwa sistem operasi cloudlinux dirancang khusus untuk dipergunakan sebagai sistem operasi penyedia layanan hosting atau web hosting, baik web hosting komersial maupun private. Cloudlinux dirancang untuk membagi setiap sumber daya yang ada di dalam suatu server secara adil kepada seluruh website yang berhosting di server tersebut. Sehingga memberikan kepastian resorce atau sumber daya server yang pasti, serta adil untuk masing €“ masing user, domain atau website.

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa, pada jaman dahulu, sering sekali kita mendengar bahwa adanya website yang di banned disebabkan oleh pemakaian resource seperti RAM, Harddisk maupun CPU yang  berlebihan. Dimana, memang RAM,  CPU dan Harddisk adalah bagian yang sangat penting di dalam shared hosting. Ketersediaan komponen €“ komponen seperti Harddisk, CPU, ram merupakan peran untuk kelangsungan uptime servernya, maupun untuk di bagikan/distribusikan kepada seluruh domain yang berhosting di server tersebut.

Beberapa waktu lalu di dalam dunia web hosting belum ada teknologi atau tehnik yang dapat membagi €“ bagi atau memberikan kepastian yang pasti kepada setiap website yang berhosting di server tersebut untuk mempergunakan resource seperti RAM, CPU maupun Harddisk secara adil dan merata. Namun saat ini, semua kebutuhan tersebut telah di sediakan oleh cloudlinux.

Sebuah web hosting yang menggunakan sistem operasi cloudlinux berbeda dengan web hosting konvensional jaman dahulu yang menggunakan sistem operasi seperti centos Linux maupun yang lainnya. Dimana tiap €“ tiap atau masing €“ masing user tidak dapat dibatasi penggunaan resourcenya, yang mengakibatkan salah satu user di dalam share hosting tersebut dapat mengambil seluruh memory, input €“ output (I/O) maupun CPU di dalam server tersebut. Dan, dapat membuat server down akibat tidak tersedianya sumber daya pada server tersebut.

Nah apakah pembaca masih berpikir semua hosting sama?

Trackbacks and pingbacks

No trackback or pingback available for this article.

Leave a reply